Usaha
(Kerja) Dan Energi
Jika
sebuah benda menempuh jarak sejauh S akibat gaya F yang bekerja pada benda
tersebut maka dikatakan gaya itu melakukan usaha, dimana arah gaya F
harus sejajar dengan arah jarak tempuh S.
USAHA
adalah hasil kali (dot product) antara gaya den jarak yang ditempuh.
W = F S
= |F| |S| cos
= sudut
antara F dan arah gerak
Satuan
usaha/energi : 1 Nm = 1 Joule = 107 erg
Dimensi
usaha energi: 1W] = [El = ML2T-2
Kemampuan
untuk melakukan usaha menimbulkan suatu ENERGI (TENAGA).
Energi
dan usaha merupakan besaran skalar.
Beberapa
jenis energi di antaranya adalah:
ENERGI KINETIK (Ek)
Ek trans = 1/2 m v2
Ek rot = 1/2 I w2
m = massa
v = kecepatan
I = momen inersia
w = kecepatan sudut
ENERGI POTENSIAL (Ep)
Ep = m g h
h = tinggi benda terhadap tanah
ENERGI MEKANIK (EM)
EM = Ek + Ep
Nilai EM selalu tetap/sama pada setiap
titik di dalam lintasan suatu benda.
Pemecahan
soal fisika, khususnya dalam mekanika, pada umumnya didasarkan pada HUKUM
KEKEKALAN ENERGI, yaitu energi selalu tetap tetapi bentuknya bisa berubah; artinya
jika ada bentuk energi yang hilang harus ada energi bentuk lain yang timbul,
yang besarnya sama dengan energi yang hilang tersebut.
Ek + Ep
= EM = tetap Ek1 + Ep1 = Ek2
+ Ep2
|
PRINSIP
USAHA-ENERGI
Jika
pada peninjauan suatu soal, terjadi perubahan kecepatan akibat gaya yang
bekerja pada benda sepanjang jarak yang ditempuhnya, maka prinsip
usaha-energi berperan penting dalam penyelesaian soal tersebut
W tot
= Ek S F.S = Ek akhir - Ek awal
W tot
= jumlah aljabar dari usaha oleh masing-masing gaya
= W1
+ W2 + W3 + .......
Ek
= perubahan energi kinetik = Ek akhir - Ek awal
ENERGI
POTENSIAL PEGAS (Ep)
Ep = 1/2 k x2
= 1/2 Fp x Fp = - k x
|
Dx =
regangan pegas
k =
konstanta pegas
Fp
= gaya pegas
Tanda
minus (-) menyatakan bahwa arah gaya Fp berlawanan arah dengan arah
regangan x.
2 buah
pegas dengan konstanta K1 dan K2 disusun secara seri dan
paralel:
seri paralel
1 = 1 +
1 Ktot
= K1 + K2
Ktot K1 K2
Note:
Energi potensial tergantung tinggi benda dari permukaan bumi. Bila jarak benda
jauh lebih kecil dari jari-jari bumi, maka permukaan bumi sebagai acuan
pengukuran. Bila jarak benda jauh lebih besar atau sama dengan jari-jari bumi,
make pusat bumi sebagai acuan.
Contoh:
1.
Sebuah palu bermassa 2 kg berkecepatan 20 m/det. menghantam sebuah paku,
sehingga paku itu masuk sedalam 5 cm ke dalam kayu. Berapa besar gaya tahanan
yang disebabkan kayu ?
Jawab:
Karena
paku mengalami perubahan kecepatan gerak sampai berhenti di dalam kayu, make
kita gunakan prinsip Usaha-Energi:
F. S =
Ek akhir - Ek awal
F .
0.05 = 0 - 1/2 . 2(20)2
F = -
400 / 0.05 = -8000 N
(Tanda
(-) menyatakan bahwa arah gaya tahanan kayu melawan arah gerak paku ).
2.
Benda 3 kg bergerak dengan kecepatan awal 10 m/s pada sebuah bidang datar
kasar. Gaya sebesar 205 N bekerja pada benda itu searah dengan geraknya
dan membentuk sudut dengan bidang datar (tg a =
0.5), sehingga benda mendapat tambahan energi 150 joule selama menempuh jarak
4m.
Hitunglah
koefisien gesek bidang datar tersebut ?
Jawab:
Uraikan
gaya yang bekerja pada benda:
Fx
= F cos = 205 = 40 N
Fy
= F sin = 205 . 15 = 20 N
Fy
= 0 (benda tidak bergerak pada arah y)
Fy
+ N = w N = 30 - 20 = 10 N
Gunakan
prinsip Usaha-Energi
Fx
. S = Ek
(40 -
f) 4 = 150 f = 2.5 N
3.
Sebuah pegas agar bertambah panjang sebesar 0.25 m membutuhkan gaya sebesar 18
Newton. Tentukan konstanta pegas dan energi potensial pegas !
Jawab:
Dari
rumus gaya pegas kita dapat menghitung konstanta pegas:
Fp
= - k x k = Fp /x = 18/0.25 = 72 N/m
Energi
potensial pegas:
Ep
= 1/2 k ( x)2 = 1/2 . 72 (0.25)2 = 2.25 Joule
Tidak ada komentar:
Posting Komentar