Radioaktivitas
Radioaktivitas adalah peristiwa pemancaran
sinar-sinar a, b, g yang menyertai proses peluruhan inti.
Sinar a : - identik dengan inti atom helium (2He4)
- daya tembusnya kecil tapi daya ionisasinya besar.
Sinar b : - identik dengan elektron ( le.)
- daya tembus cukup besar tapi daya ionisasinya agak kecil
daya ionisasinya kecil (interaksi berupa foto listrik, Compton
den produksi pasangan).
Sinar g :- tidak bermuatan (gelombang elektromagnetik).
- daya tembus paling besar tapi daya ionisasinya kecil
(interaksi berupa foto listrik, Compton den produksi pasangan).
|
|
||
|
|
Kuat radiasi suatu bahan radioaktif adalah jumlah
partikel (a, b, g) yang dipancarkan tiap satuan waktu.
R = l N
R = kuat radiasi satuan Curie
1 Curie (Ci) = 3,7 x 1010 peluruhan per detik.
l = konstanta pelurahan,
tergantung pada jenis isotop dan jenis pancaran radioaktif, yang menyatakan
kecepatan peluruhan inti.
N = jumlah atom.
Waktu paruh (T ½) adalah waktu yang diperlukan
oleh ½ unsur radioaktif berubah menjadi unsur lain.
T½ = ln 2/l = 0,693/l Þ N = Noe-lt = No(½)-t/T
Jadi setelah waktu simpan t = T½ massa unsur
mula-mula tinggal separuhnya, N = ½ No ATAU setelah waktu simpan nT½ Þ zat radioaktif tinggal (½)n
Sinar radioaktif yang melewati suatu materi akan
mengalami pelemahan intensitas dengan rumus:
I = Ioe-mx
Io = intensitas mula-mula (joule/s.m2)
m = koefisien serap materi
(m-1 atau cm-1)
x = tebal materi/bahan (m atau cm )
Bila I = ½ Io maka x = 0,693/m Þ disebut HVL (lapisan harga paruh) yaitu tebal
keping yang menghasilkan setengah intensitas mula
Jenis detektor radioaktif:
Pencacah Geiger(G1M)
untuk menentukan/mencacah banyaknya radiasi sinar radioaktif
Kamar Kabut Wilson
untuk mengamati jejak partikel radioaktif
Emulsi Film
untuk mengamati jejak, jenis dan mengetahui intensitas partikel
radioaktif
Pencacah Sintilad
untuk mencacah dan mengetahui intensitas partikel radioaktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar